Landasan & Ilmu Bantu Pendidikan

Download Makalah Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan-Pengantar Ilmu Pendidikan | Rifai’s Blog. Selamat pagi Mas Bro dan Mbak Sist. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangatlah penting dalam hidup kita. Dalam kesempatan ini saya share “Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan” yang merupakan sebuah judul Makalah Makul Pengantar Ilmu Pendidikan ketika saya kuliah di IKIP PGRI Semarang. OK, langsung saja Cekidot...!

Kalau Anda ingin memiliki makalah ini, bisa didownload lewat link 4shared dibawah ini:


Screenshot:


LANDASAN DAN ILMU BANTU PENDIDIKAN

Sosial budaya mencakupi unsur-unsur sosial kemasyarakatan yang terkait dengan sosiologi dan kebudayaan.
1.  Individu, Masyarakat dan Kebudayaan
Individu adalah manusia perseorangan sebagai satu kesatuan yang tak dapat dibagi, unik, dan sebagai subjek otonom. Masyarakat di definisikan Ralph Linton sebagai “setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”; sedangkan Selo Sumardjan mendefinisikan masyarakat sebagai “orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Koentjaraningrat (1985) mendefinisikan kebudayaan sebagai “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”.
Di dalam masyarakat terdapat struktur sosial, dan dalam struktur sosial tersebut setiap individu mendudukistatus danperanan tertentu. Dalam rangka memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuannya, setiap indivdu maupun kelompok melakukan interaksi sosial, adapun dalam interaksi sosialnya mereka melakukan tindakan sosial. Tindakan sosial yang dilakukan individu hendaknya sesuai dengan status dan perananya yang mengacu pada sistem nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat, atau secara umum harus sesuai dengan kebudayaan masyarakatnya. Masyarakat menuntut demikian agar terjadiconformit y. Jika tidak demikian halnya, idividu akan dipandang melakukan penyimpangan tingkah laku terhadap nilai dan norma masyarakat (deviant behavior).Terhadap individu demikian masyarakat akan melakukan social controll.
Manusia hakikatnya adalah makhluk bermasyarakat dan berbudaya, dan masyarakat menuntut setiap individu mampu hidup demikian. Namun karena manusia tidak secara otomatis mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya, maka masyarakat melakukan pendidikan atau sosialisi (socialization) dan atau enkulturasi (enculturation). Dengan demikian diharapkan setiap  individu mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya sehingga tidak terjadi penyimpangan  tingkah laku terhadap sistem nilai dan norma masyarakat.


2.  Pendidikan, Masyarakat dan Kebudayaan
Individu maupun masyarakat sebagai suatu kesatuan individu-indi vidu mempunyai berbagai kebutuhan. untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut masyarakat membangun atau mempunyai pranata sosial. Salah satu diantaranya adalah pranata pendidikan. Pendidikan merupakan pranata sosial yang berfungsi melaksanakan sosialisasi atau enkulturasi.
Terdapat hubungan antara pendidikan dengan masyarakat dan kebudayaannya. Kebudayaan menentukan arah, isi dan proses pendidikan (sosialisasi atau enkulturasi). Sedangkan pendidikan memilki fungsi konservasi dan atau fungsi kreasi (perubahan, inovasi) bagi masyarakat dan kebudayaannya.

3.  Hubungan Pendidikan dengan Sosiologi
Sosiologi mempelajari tentang kemasyarakatan, individu sebagai anggota masyarakat dalam hubungannya dengan individu yang lain dan kelompok-kelompok, serta struktur sosialnya. Pendididkan akan menimbulkan perubahan di dalam masyarakat akan menuntut perubahan dalam penyelenggraan pendidikan (Dalin, 1976: 1-38). Pendididkan diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini pendidikan memerlukan bantuan Sosiologi Pendidikan.
Pemahaman tentang sosiologi pendidikan akan bermanfaaat bagi pendidik dalam pengelolaan dan manajemen interaksi sosial dalam pendidikan. Pendidikan harus mempertahankan dan mengembangkan struktur sosial yang telah ada dan yang baik. Untuk itu perlu dibentuk dan dijalin kelompok-kelompok yang solid (ketat), saling mend kung dengan semangat kekeluargaan dan demokratis.
Dalam masyarakat dikenal Teori Struktural Fungsional yaitu memanfaatkan struktur yang ada dengan memfungsikan setiap bagian, bila perlu dikembangkan menjadi Teori Pluralitas, yaitu memberikan kebebasan berkreasi, berinisiatif, berinovasi, secara efektif dan efisien. Teori Konflik, menggunakan prinsip-prinsip pemaksaan dalam melakukan perubahan dan perbaikan, yang kemudian teori ini dapat dikembangkan menjafi Teori Radikal, yaitu perubahan perbaikan dilakukan secara radikal oleh elit pemegang kekuasaan.
Dalam kehidupan bermasyarakat juga terdapat dinamika kelompok, yang jiga dapat diterapkan dalam manajemen pendidikan. Seperti adanya PAKEM dan PAIKEM. Dimana dinamika tersebut harus stabil, yang kemudian pendidikan berfungsi sebagai kontrol sosial dan agen perubahan sosial.

4.  Hubungan Pendidikan dengan Budaya
Pendidikan itu sendiri temasuk dalam kebudayaan. Pada awal kemerdekaan, bangsa Indonesia menempatkan pendidikan dan kebudayaan beersama-sama pengajaran dalam suatu kementrian, yaitu Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan ( PP&K ). Drijarkara memberikan definisi pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia lewat pembudayaan atau proses hominisiasi dan humanisasi (1961: 236-262 ). Fuad hasan menegaskan bahwa pendidikan adalah pembudayaan ( Widiyastono, 2004: 52-66 ). Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa pendididkan tidak hanya merupaka prakarsa bagi terjadinya pengaihan, pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge and skills), tetapi juga meliputi pengalihan nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial (transmission of cultural values andsocial norms).
Pendidikan telah mengalami empat kali peurbahan seiring dengan perubahan kebudayaan, yaitu :
b.  Dengan munculnya sekolah, maka sebagian dari hak atau otoritas mendidik orang tua / keluarga diserahkan kepada pendididk / guru di sekolah,
c.   Ketika ditemukannya tulisan yang mengubah pendidikan dari hanya berceerita jadi menggunakan tulisan,
d.  Ketika ditemukannya alat pencetak hingga terbitlah buku-buku yang mempermudah anak untuk melakukan pembelajaran, dan
e.  Dengan munculnya tekhnologi informasi dan komunikasi canggihsekarang ini, pendidikan berkembang secara cepat ( Miarso, 1991:8:Eble, 1988:115-122 ).

Tekhnologi informasi sebagai bagian dari kebudayaan sedang berkembang pesat baik sebagai proses maupun sebagai produk. Toffler menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang beerlangsung dalam tiga gelombang (three waves rrevolution).
a.  Gelombang pertama, timbul dalam bentuk tekhnologi pertanian, telah berlangsung selama ribuan tahun.
b.  Gelombang kedua, ditandai dengan adanya tekhnologiindustri, yang berlangsung hanya selama kurang lebih 300 tahun.
c.   Gelombang tiga, merupakan revolusitekhnologi elektronik dan informatik, yang masih kita alami sekarang ini.
Selanjutnya Toffler mangatakan bahwa pendidikan harus dipandang sebagai proses yang memperluas, memperkaya, dan meningkatkan gambaran masa depan individu. Bagaimanapun pendidikan bukanlah hal yang terjadi dalam pikiran, melainkan yang melibatkan otot, perasaan, pertahanan hormon dan seluruh biokimia kita. Pendidikan membentang dari saling pengaruh antara individudan lingkungan yang sedang berubah ( Toffler, 2995: 167 ).
Oleh karena itu pendidikan harus diarahkan utuk mengantisipasiperubahan masa depan yang timbul dari proses globalisasi. Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang berdasar ilmu pengetahuan (knowledge-based society), yang akan senantiasa berubah karen adanya temuan-temuan yang meningkatkan taraf hidupmanusia atau peningkatkan IPTEKS. Anak didik harus dipersiapkan sebagai pribadi-pribadi yang inovatif, kerja keras, berjiwa meneliti (Tilaar, 2005: 167). Dengan kata lain, harus dilaksanakan pendidikan yang bermutu.

PENUTUP
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam peyelesaian makalah tentang “Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan” ini. Selanjutnya penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami tunggu demi kemajuan kita bersama.
A.   Kesimpulan
Dari makalah tentang “Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan” ini dapat kami simpulkan :
1.    Setiap aktivitas dalam kehidupan manusia memerlukan landasan atau dasar, sebagai titik sekaligus pengesahan dan pertanggungjawaban aktivitas tersebut.
2.    Ada beberapa landasan dalam melakukan tindakan pendidikan, antara lain : landasan filsafat, landasan psikologi, landasan hukum, landasan sejarah, landasan ekonomi, dan landasan sosial budaya.

B.   Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, kami menyarankan bahwa dalam melakukan segala aktivitas kita harus memiliki landasan atau dasar sebagai titik sekaligus pengesahan dan pertanggungjawaban aktivitas tersebut.
Pendidikan harus diarahkan untuk mengantisipasi perubahan masa depan yang timbul dari proses globalisasi. Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang berdasar ilmu pengetahuan,yang akan senantiasa berubah karena adanya temuan-temuan yang meningkatkan taraf hidup manusia atau peningkatan IPTEKS. Anak didik harus dipersiapkan sebagai pribadi-pribadi yang inovatif, kerja keras, berjiwa meniliti. Pendeknya, harus dilaksanakan pendidikan yng bermutu.

Kalau Anda ingin memiliki makalah ini, bisa didownload lewat link 4shared dibawah ini:

Download Makalah Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan
© http://rifai17.blogspot.com

Baca Juga Artikel di Bawah Ini:

0 comments:

Post a Comment

© Rifai's Blog "http://rifai17.blogspot.com"
Published by Rifai Yusuf

 

Alexa Rank

Pengunjung