Download Makalah Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan-Pengantar Ilmu Pendidikan | Rifai’s Blog. Selamat pagi Mas Bro
dan Mbak Sist. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangatlah penting dalam hidup
kita. Dalam kesempatan ini saya share “Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan” yang
merupakan sebuah judul Makalah Makul Pengantar Ilmu Pendidikan ketika saya
kuliah di IKIP PGRI Semarang. OK, langsung saja Cekidot...!
© http://rifai17.blogspot.com
Kalau Anda ingin memiliki makalah ini,
bisa didownload lewat link 4shared dibawah ini:
Screenshot:
LANDASAN
DAN ILMU BANTU PENDIDIKAN
Sosial budaya mencakupi unsur-unsur
sosial kemasyarakatan yang terkait dengan sosiologi dan kebudayaan.
1. Individu,
Masyarakat dan Kebudayaan
Individu
adalah manusia perseorangan sebagai satu kesatuan yang tak dapat dibagi, unik,
dan sebagai subjek otonom. Masyarakat di definisikan Ralph Linton sebagai
“setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”; sedangkan Selo Sumardjan
mendefinisikan masyarakat sebagai “orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan
kebudayaan. Koentjaraningrat (1985) mendefinisikan kebudayaan sebagai “keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”.
Di dalam masyarakat
terdapat struktur sosial, dan dalam struktur sosial tersebut setiap individu
mendudukistatus danperanan tertentu. Dalam rangka memenuhi kebutuhan atau untuk
mencapai tujuannya, setiap indivdu maupun kelompok melakukan interaksi sosial, adapun
dalam interaksi sosialnya mereka melakukan tindakan sosial. Tindakan sosial
yang dilakukan individu hendaknya sesuai dengan status dan perananya yang
mengacu pada sistem nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat, atau
secara umum harus sesuai dengan kebudayaan masyarakatnya. Masyarakat menuntut
demikian agar terjadiconformit y. Jika tidak demikian halnya, idividu akan
dipandang melakukan penyimpangan tingkah laku terhadap nilai dan norma
masyarakat (deviant behavior).Terhadap individu demikian masyarakat akan
melakukan social controll.
Manusia
hakikatnya adalah makhluk bermasyarakat dan berbudaya, dan masyarakat menuntut
setiap individu mampu hidup demikian. Namun karena manusia tidak secara
otomatis mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya, maka masyarakat melakukan
pendidikan atau sosialisi (socialization) dan atau enkulturasi (enculturation).
Dengan demikian diharapkan setiap individu
mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya sehingga tidak terjadi penyimpangan tingkah laku terhadap sistem nilai dan norma
masyarakat.
2. Pendidikan,
Masyarakat dan Kebudayaan
Individu
maupun masyarakat sebagai suatu kesatuan individu-indi vidu mempunyai berbagai kebutuhan.
untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut masyarakat membangun atau mempunyai
pranata sosial. Salah satu diantaranya adalah pranata pendidikan. Pendidikan merupakan
pranata sosial yang berfungsi melaksanakan sosialisasi atau enkulturasi.
Terdapat
hubungan antara pendidikan dengan masyarakat dan kebudayaannya. Kebudayaan menentukan
arah, isi dan proses pendidikan (sosialisasi atau enkulturasi). Sedangkan pendidikan
memilki fungsi konservasi dan atau fungsi kreasi (perubahan, inovasi) bagi masyarakat
dan kebudayaannya.
3. Hubungan
Pendidikan dengan Sosiologi
Sosiologi mempelajari tentang
kemasyarakatan, individu sebagai anggota masyarakat dalam hubungannya dengan
individu yang lain dan kelompok-kelompok, serta struktur sosialnya. Pendididkan
akan menimbulkan perubahan di dalam masyarakat akan menuntut perubahan dalam
penyelenggraan pendidikan (Dalin, 1976: 1-38). Pendididkan diharapkan mampu
mempertahankan dan meningkatkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam hal ini pendidikan memerlukan bantuan Sosiologi Pendidikan.
Pemahaman tentang sosiologi pendidikan akan
bermanfaaat bagi pendidik dalam pengelolaan dan manajemen interaksi sosial dalam
pendidikan. Pendidikan harus mempertahankan dan mengembangkan struktur sosial
yang telah ada dan yang baik. Untuk itu perlu dibentuk dan dijalin
kelompok-kelompok yang solid (ketat), saling mend kung dengan semangat
kekeluargaan dan demokratis.
Dalam masyarakat dikenal Teori Struktural Fungsional yaitu memanfaatkan
struktur yang ada dengan memfungsikan setiap bagian, bila perlu dikembangkan
menjadi Teori Pluralitas, yaitu
memberikan kebebasan berkreasi, berinisiatif, berinovasi, secara efektif dan
efisien. Teori Konflik, menggunakan
prinsip-prinsip pemaksaan dalam melakukan perubahan dan perbaikan, yang
kemudian teori ini dapat dikembangkan menjafi Teori Radikal, yaitu perubahan perbaikan dilakukan secara radikal
oleh elit pemegang kekuasaan.
Dalam kehidupan bermasyarakat juga
terdapat dinamika kelompok, yang jiga dapat diterapkan dalam manajemen
pendidikan. Seperti adanya PAKEM dan PAIKEM. Dimana dinamika tersebut harus
stabil, yang kemudian pendidikan berfungsi sebagai kontrol sosial dan agen
perubahan sosial.
4. Hubungan
Pendidikan dengan Budaya
Pendidikan itu sendiri temasuk dalam
kebudayaan. Pada awal kemerdekaan, bangsa Indonesia menempatkan pendidikan dan
kebudayaan beersama-sama pengajaran dalam suatu kementrian, yaitu Kementrian
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan ( PP&K ). Drijarkara memberikan
definisi pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia lewat pembudayaan atau
proses hominisiasi dan humanisasi (1961: 236-262 ). Fuad hasan
menegaskan bahwa pendidikan adalah pembudayaan ( Widiyastono, 2004: 52-66 ).
Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa pendididkan tidak hanya merupaka prakarsa
bagi terjadinya pengaihan, pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge and skills), tetapi juga meliputi pengalihan
nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial (transmission
of cultural values andsocial norms).
Pendidikan telah mengalami empat kali
peurbahan seiring dengan perubahan kebudayaan, yaitu :
b. Dengan munculnya sekolah, maka sebagian
dari hak atau otoritas mendidik orang tua / keluarga diserahkan kepada
pendididk / guru di sekolah,
c.
Ketika
ditemukannya tulisan yang mengubah pendidikan dari hanya berceerita jadi
menggunakan tulisan,
d. Ketika ditemukannya alat pencetak
hingga terbitlah buku-buku yang mempermudah anak untuk melakukan pembelajaran,
dan
e. Dengan munculnya tekhnologi informasi
dan komunikasi canggihsekarang ini, pendidikan berkembang secara cepat ( Miarso, 1991:8:Eble, 1988:115-122 ).
Tekhnologi informasi sebagai bagian
dari kebudayaan sedang berkembang pesat baik sebagai proses maupun sebagai
produk. Toffler menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang
beerlangsung dalam tiga gelombang (three
waves rrevolution).
a. Gelombang pertama, timbul dalam bentuk
tekhnologi pertanian, telah berlangsung selama ribuan tahun.
b. Gelombang kedua, ditandai dengan adanya
tekhnologiindustri, yang berlangsung hanya selama kurang lebih 300 tahun.
c.
Gelombang
tiga, merupakan revolusitekhnologi elektronik dan informatik, yang masih kita
alami sekarang ini.
Selanjutnya
Toffler mangatakan bahwa pendidikan harus dipandang sebagai proses yang
memperluas, memperkaya, dan meningkatkan gambaran masa depan individu.
Bagaimanapun pendidikan bukanlah hal yang terjadi dalam pikiran, melainkan yang
melibatkan otot, perasaan, pertahanan hormon dan seluruh biokimia kita. Pendidikan
membentang dari saling pengaruh antara individudan lingkungan yang sedang
berubah ( Toffler, 2995: 167 ).
Oleh
karena itu pendidikan harus diarahkan utuk mengantisipasiperubahan masa depan
yang timbul dari proses globalisasi. Masyarakat masa depan adalah masyarakat
yang berdasar ilmu pengetahuan (knowledge-based
society), yang akan senantiasa berubah karen adanya temuan-temuan yang
meningkatkan taraf hidupmanusia atau peningkatkan IPTEKS. Anak didik harus
dipersiapkan sebagai pribadi-pribadi yang inovatif, kerja keras, berjiwa
meneliti (Tilaar, 2005: 167). Dengan kata lain, harus dilaksanakan pendidikan
yang bermutu.
PENUTUP
Akhirnya
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
peyelesaian makalah tentang “Landasan dan Ilmu Bantu Pendidikan” ini.
Selanjutnya penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah
ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami tunggu demi kemajuan
kita bersama.
A.
Kesimpulan
Dari makalah tentang “Landasan dan
Ilmu Bantu Pendidikan” ini dapat kami simpulkan :
1.
Setiap aktivitas dalam kehidupan manusia
memerlukan landasan atau dasar, sebagai titik sekaligus pengesahan dan
pertanggungjawaban aktivitas tersebut.
2.
Ada beberapa landasan dalam melakukan
tindakan pendidikan, antara lain : landasan filsafat, landasan psikologi,
landasan hukum, landasan sejarah, landasan ekonomi, dan landasan sosial budaya.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, kami menyarankan
bahwa dalam melakukan segala aktivitas kita harus memiliki landasan atau dasar
sebagai titik sekaligus pengesahan dan pertanggungjawaban aktivitas tersebut.
Pendidikan harus diarahkan untuk
mengantisipasi perubahan masa depan yang timbul dari proses globalisasi.
Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang berdasar ilmu pengetahuan,yang
akan senantiasa berubah karena adanya temuan-temuan yang meningkatkan taraf
hidup manusia atau peningkatan IPTEKS. Anak didik harus dipersiapkan sebagai
pribadi-pribadi yang inovatif, kerja keras, berjiwa meniliti. Pendeknya, harus
dilaksanakan pendidikan yng bermutu.
Kalau Anda ingin memiliki makalah ini, bisa didownload lewat link 4shared dibawah ini:
0 comments:
Post a Comment
© Rifai's Blog "http://rifai17.blogspot.com"
Published by Rifai Yusuf